selamat datang di blogg Riyowansyah 24-03-2015 mengejar impian: MAKALAH AKULTURASI

Jumat, 21 November 2014

MAKALAH AKULTURASI


MAKALAH AKULTURASI
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wasyukurillah kita panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, yang telah memberikan kita karunia serta nikmatnya hingga pada saat ini kita masih bisa melaksanakan proses belajar mengajar dalam bangku perkuliahan ini.Shalawat beriringan salam, mari kita sampaikan ke Rasul Allah SAW yang telah membawa tangan umatnya dari alam kegelapan hingga menuju alam yang terang dengan iman ddan taqwa.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Antropologi Budaya yang inti dari pembahasan tersebut adalah Tentang Akulturasi. Apabila nantinya dalam penyusunan makalah saya ini ada kekurangan dan ketidak sempurnaan saya terlebih dahulu memohon maaf.












  


DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................. .......................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................i
      B. Rumusan Masalah........................................................................................................ii
     
BAB II. PEMBAHASAN
A.    Pengertian Akulturasi.................................................................................................4
B.     Proses Akulturasi.......................................................................................................6
C.     Faktor Pendorong dan Penghambat Akulturasi.........................................................8

DAFTRA PUSTAKA
















  
BAB I
PENDAHULUAN


1.     LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yangmasing-masing memiliki budaya yang berbeda-beda. Keberbedaan itulahyang menjadi ciri khas dan keunggulan Indonesia, Indonesia menjadi unik karena budayanya yang beragam. Keanekaragaman itu ditambah lagi dengan masuknya unsur-unsur budaya asing ke Indonesia yang memperkaya warna kebudayaan Indonesia. Budaya asing itu sendiri masuk melaluibeberapa cara, diantaranya yaitu asimilasi dan akulturasi . Asimilasi ini biasa terjadi pada golongan minoritas dan golongan mayoritas pada suatu tempat. Sedangkan Akulturasi adalah bergabungnya dua kebudayaan atau lebih sehingga menciptakan suatu kebudayaan baru, tanpa menghilangkankepribadian dari kebudayaan asli.

2. RUMUSAN MASALAH
A.    Pengertian Akulturasi
B.     Proses Akulturasi
C.     Faktor Pendorong dan Penghambat Akulturasi







  

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN AKULTURASI
Akulturasi adalah suatu proses sosial, yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Atau bisa juga di definisikan sebagaiperpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung dengan damai dan serasi.Untuk memahami pengertian akulturasi dalam konteks budaya pertama-tama kita perlu memahami definisi budaya dan kebudayaan terlebih dahulu. Menurut Sachari kebudayaan adalah suatu totalitas dari proses dan hasil segala aktivitas suatu bangsa dalam bidang estetis, moral, dan ideasional yang terjadi melalui proses integrasi, baik integrasi historis maupun pengaruh jangka panjangnya. Para ahli ilmu sosial mengartikan konsep kebudayaan itu dalam arti yang amat luas yakni meliputi seluruh aktivitas manusia dalam kehidupannya, yaitu seluruh hasil dari pikiran, karya dan hasil karya manusia yang tidak berakar kepada nalurinya (Koentjaraningrat).
Banyak para ahli sosiolog yang mendefinisikan tentang pengertian akulturasi dengan berbagai versi, diantaranya :
v Koentjaraningrat (1996: 155)
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
v Garbarino
“Acculturation (is) the process of culture change as a result of long term, face to face contact between two societies” (Garbarino, 1983).
“Akulturasi (adalah) proses perubahan budaya sebagai akibat jangka panjang, tatap muka kontak antara dua masyarakat “(Garbarino, 1983).
v Redfield, Linton, Herskovits
Akulturasi meliputi fenomena yang timbul sebagai hasil, jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu, dan mengadakan kontak secara terus menerus, yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya.Dari berbagai pendapat para ahli mengenai definisi akulturasi diatas dapat disimpulkan bahwa akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing, kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Atau bisa juga di definisikan sebagai perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung dengan damai dan serasi.
B.     PROSES AKULTURASI
       Manusia adalah makhluk sosio budaya yang memperoleh perilaluknya lewat belajar. Dari semua aspek belajar manusia, komunikasi merupakan aspek yang terpenting dan paling mendasar karena kegiatan komunikasi berfungsi sebagai alat untuk menafsirkan lingkungan fisik dan sosial kita.Proses yang dilalui individu-individu untuk memperoleh aturan-aturan (budaya) dimulai dari masa awal hidupnya hingga akhir hayatnya. Melalui proses sosialisasi dan pendidikan pola-pola budaya ditanamkan ke dalam system syaraf manusia dan menjadi kepribadian dan perilaku masing-masing indivdu. Proses belajar ini menjadikan manusia harus berinteraksi dengan manusia yang lain dari anggota budaya lainnya yang juga memiliki pola-pola komunikasi serupa. Proses memperoleh pola-pola demikian oleh individu-individu itu disebut enkulturasi.Proses enkulturasi sendiri mempunyai pengertian proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat istiadat, system, norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang (Koentjaraningrat, 2003 : 145).Hubungan antara budaya dan individu seperti dalam proses enkulturasi membuat manusia untuk menyesuaikan dirinya dengan keadaan. Secara bertahap seorang individu imigran belajar menciptakan situasi-situasi dan relasi-relasi yang tepat dalam masyarakat pribumi sejalan dengan berbagai transaksi yang ia lakukan dengan orang lain. Pada saatnya, imigran akan menggunakan cara-cara berperilaku masyarakat pribumi untuk menyesuaikan diri dengan pola-pola yang dianut masyarakat setempat begitu juga sebaliknya. Perubahan pola  dari pola lama ke pola yang baru ini disebut akulturasi.
Ø  Contoh Akulturasi Budaya
Contoh nya Wujud Akulturasi Kebudayaan Hindu-Budha dengan Kebudayaan Indonesia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa akulturasi sama dengan kontak budaya yaitu bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya.Hal ini berarti kebudayaan Hindu – Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima seperti apa adanya, tetapi diolah, ditelaah dan disesuaikan dengan budaya yang dimiliki penduduk Indonesia, sehingga budaya tersebut berpadu dengan kebudayaan asli Indonesia menjadi bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu – Budha.

Wujud akulturasi tersebut meliputi unsur-unsur budaya berikut ini :

·         Bahasa
Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa Sansekerta yang dapat Anda temukan sampai sekarang dimana bahasa Sansekerta yang memperkaya perbendaan bahasa Indonesia.
·         Religi/Kepercayaan
Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Budha masuk ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan Dinamisme.
·         Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat Anda lihat dalam organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah masuknya pengaruh India.
Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut, maka sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang diperintah oleh seorang raja secara turun temurun. Contoh nya Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa yang keramat, sehingga rakyat sangat memuja Raja tersebut, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya raja-raja yang memerintah di Singosari seperti Kertanegara diwujudkan sebagai Bairawa dan R Wijaya Raja Majapahit diwujudkan sebagai Harhari (dewa Syiwa dan Wisnu jadi satu).

·         Sistem Pengetahuan
Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M
Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan perhitungan tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala.Candrasangkala adalah susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, dan menggunakan kalimat bahasa Jawa salah satu contohnya yaitu kalimat Sirna ilang kertaning bhumi apabila diartikan sirna = 0, ilang = 0, kertaning = 4 dan bhumi = 1, maka kalimat tersebut diartikan dan belakang sama dengan tahun 1400 saka atau sama dengan 1478 M yang merupakan tahun runtuhnya Majapahit .
·         Peralatan Hidup dan Teknologi
Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan.
·         Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukan . Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak menggambarkan suatu kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Budha.

C.    FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT AKULTURASI

a.   Faktor Pendorong
·         Kontak dengan kebudayaan lain
·         Sistem pendidikan formal yang maju
·         Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
·         Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation)
·         Sistem terbuka pada lapisan masyarakat
·         Adanya penduduk yang heterogen
·         Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
·         Adanya orientasi ke masa depan
 b.  Faktor Penghambat
·         Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
·         Sikap masyarakat yang tradisional
·         Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuatnya.
·         Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
·         Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru.
·         Adanya hambatan yang bersifat ideologis.
·         Adat atau kebiasaan











   
 DAFTAR PUSTAKA


Beals, R. 1953. Acculturation, Antrhropology Today, Chicago: University of Chicago Press.

Budhisantoso, S. 1997. Pembangunan Nasional Indonesia Dengan Berbagai Persoalan Budaya Dalam Masyarakat Majemuk, Dalam: E.K.M.

Masinambow (ed), Koentjaraningrat dan Antropologi di Indonesia, Jakarta: AAI Bekerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia.

              Herskovits, M.J. 1948.  Man and His  Works, The Sciences of cultural Anthropology, New       York: Alfred A. Knopf.

                        Joyomartono, Mulyono. 1991. Perubahan Kebudayaan dan Masyarakat Dalam    Pembangunan. Semarang: IKIP Semarang Press.

Kesing, Roger M. & Felix M Kesing. 1953. New Perspectives in Cultural Anthropology, New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc/

Koentjaraningrat. 1958. Metode-Metode Antropologi dalam Penyelidikan-Penyelidikan Masyarakat dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta: Universitas Indonesia.

Kamus Besar Bahasa Indonesia( KUBI). 2001. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

 



2 komentar: